Global Warming


Mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan diakibatkan oleh pemanasan global (global warming).  Seorang ahli NASA memperkirakan nyaris seluruh lapisan es di kutub utara akan hilang pada akhir musim panas tahun 2012. sementara itu di antartika pada tahun 2008 ditemukan sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi runtuh di barat daya semenanjung antartika. Sekarang, setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es yang tersisa tinggal 1.950 kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan es yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau. “Sedikit lagi, bongkahan es terakhir ini bisa turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam beberapa tahun mendatang,”
Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti. Akibat yang ditimbulkan sekarang sudah mulai terlihat seperti:                                               
-         Naiknya permukaan air laut
Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Sekarang sudah terlihat di daerah pinggiran pantai seperti di Jakarta Utara sering terjadi banjir rob. (Masih ingat ketika Bandara Soekarno-Hatta terisolasi akibat banjir rob). sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 diperkirakan daerah pinggiran pantai seperti bekasi, semarang, dll akan terendam sedangkan daerah kepualauan seperti kep. Seribu, kep. Karimunjawa akan lenyap. Bahkan Negara kepulauan lainnya di Pasific akan hilang juga.
-         Cuaca ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat. Di tahun 2010 adalah tahun dimana tidak adanya musim kemarau, dan berimbas pada naiknya beberapa bahkan semua bahan pokok akibat gagal panen. Anda juga dapat melihat badai di Eropa dan Amerika Utara yang mengakibatkan ratusan penerbangan dibatalkan. suhu air yang menghangat akibat global warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar.(pernah nonton film the day after tomorrow)
-         Berkurangnya sumber air bersih
Tidak dipungkiri lagi bahwa pemanasan global mengakibakan cairnya es di kedua kutub dan hilangnya gletser-gletser di dunia ini. Gletser adalah daratan yang terbuat dari es. Gletser bakal ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi. Akibat dari itu adalah berkurangnya pasokan air bersih. Sebagai contohnya adalah. Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun. Gletser di kutub juga semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi naik. . Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66 % . Bagaimana kalau kekeringan ini sampai terjadi di seluruh bumi ini?
-         Gelombang panas di belahan bumi Utara
Tahun 2003 lalu gelombang panas sudah menewaskan sekitar 35.000 jiwa di Eropa. Dan. Di amerika serikat tahun 2007 Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48° Celcius. Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47° Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40° Celcius. Gelombang panas memang pernah  terjad beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi. Dan diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali lipat.
            Selain itu, global warming juga dapat menyebabkan perang dan konflik karena Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak. Kepunahan beberapa macam spesies juga akan terjadi. Kerusakan ekosistem, merajalelanya penyakit mematikan, bahkan sampai kekacauan perekonomian akan melanda bumi yang kita sayangi ini. Oleh karena itu, mulai dari hari ini kita akan mulai menghemat energy seperti :
-         Menggunakan lampu hemat energy
-         Mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan
-         Ambil pancuran lebih pendek untuk mengurangi penggunaan air.
-         Pastikan Anda memiliki aerator keran pada setiap keran.
-         Sering-sering bersepeda ketika ingin meninggalkan rumah
-         Gunakan air filter untuk memurnikan air keran daripada membeli air kemasan (Tidak hanya air kemasan mahal, tapi menghasilkan sejumlah besar limbah wadah)
-         Pinjam dari perpustakaan daripada membeli buku pribadi.(Ini menghemat uang, belum lagi tinta dan kertas yang masuk ke dalam mencetak buku-buku baru)
-         Cobalah untuk mendaur ulang sampah yang tidak terpakai.
Tips diatas hanyalah sebagian kecil cara untuk menghemat energy dan mengurangi emisi. Ada banyak cara lain untuk menghemat energy, seperti menggunakan bahan bakar alternative. Dengan ini ayo, kita cintai bumi kita untuk kehidupan masa depan yang lebih baik untuk anak cucu kita kelak. Karena hadiah terbesar kita untuk mereka adalah lingkungan yang bersih dan hijau. Dengan semangat go green. Ayo kita lestarikan lingkungan. Untuk kehiduan yang lebih baik Amin...



Facebook Twitter RSS