ZZzzzz

Kapan Otak Manusia Berkembang Optimal?


Selama satu dasawarsa terkahir, orang begitu percaya otak manusia tumbuh optimal saat usia dini dan tidak terlalu berharap paa perkembangan otak manusia saat dewasa. Tapi kini para ahli menenemukan hal yang sebaliknya.
Sebagian besar orang berpikir dirinya akan memiliki kematangan berpikir saat usia 21 tahun. Namun saat ini hal tesebut tidak terbukti, karena otak terus berkembang dan mencapai kematangannya saat seseorang berusi 40-an tahun.
Hasil studi scan otak telah mennunjukan bahwa korteks prefrontal, yaitu daerah otak yang tepat berada dibelakang dahi akan terus mengalami perubahan bentuk dan berkembang sampai ia berusia 30-an hingga 40-an tahun. Hasil temuan ini sangat signifikan karena korteks prefrontal adalah area utama dari otak dan sering dianggap sebagai kunci pembentukan seorang manusia. Daerah ini berkaian dengan pengambilan keputusan, interaksi social dan sebagian besar cirri kepribadian lainnya. “selama sekitar 10 tahun yang lalu, kita sering mengasumsikan bahwa otak manusia berhenti berkembang saat usia dini. Tapi sekarang kita mengerti dan memiliki kebenaran baru bahwa otak manusia terus berkembang selama beberapa decade”.
Professor Sarah menuturkan area oak yang perkembangannya berjalan paling panjang adalah bagian depan otak yaitu korteks prefrontal bagian kanan. Bagian otak ini terlibat dalam fungsi kognitif yang tinggi serta berkaitan  dengan pemahaman terhadap orang lain. “ daerah otak ini mulai berkembang pada anak usia dini, lalu mengalami reorganisasi di akhir masa remaja dan terus berkembang dengan baik hingga seorang berusia 30-an dan 40-an tahun,” ungkapnya.

Usaha pemerintah dalam mengurangi perokok usia sekolah

Perokok usia sekolah ini tak saja merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan Negara karena mereka merupakan generasi penerus yang diharapkan bisa memimpin di masa depan. Tentu saja jika mereka sudah merokok semenjak muda harapan ini akan sia-sia karena kesehatan mereka tidak baik disebabkan karena kecanduan merokok.
Sebuah studi di USA menemukan bahwa merokok telah membebani perekonomian Negara tersebut sebesar $130 miliar per tahun, sebesar $80 miliar merupakan output yang hilang karena penyakit dan kematian serta sebanyak $50 miliar dalam bentuk biaya perawatan kesehatan akibat penyakit yang berkaitan dengan merokok.
Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi rokok adalah dengan menaikkan harga rokok melalui kenaikan pajak/cukai rokok. Para peneliti telah menemukan bahwa elastisitas permintaan rokok bagi perokok remaja adalah 1,3 sehingga kenaikan harga rokok sebesar 10% akan menurunkan konsumsi rokok sebesar 13%. Hal ini menunjukkan bahwa perokok remaja lebih peka terhadap kenaikan harga rokok dibandingkan orang dewasa yang elastisitas permintaan terbesarnya 0,4.
` Ada tiga alasan mereka lebih peka terhadap kenaikan harga rokok. Pertama, perokok remaja biasanya membelanjakan sebagian besar pendapatannya untuk membeli rokok sehingga jika terjadi kenaikan harga rokok melalui peningkatan cukai rokok, hal ini membuat proporsi belanja mereka untuk rokok semakin bertambah. Kedua, pengaruh kawan lebih terasa pada perokok remaja dibandingkan dengan perokok dewasa. Sehingga semakin sedikit dorongan merokok dari kawan, semakin sedikit konsumsi rokok. Ketiga, perokok remaja sebenarnya baru mengenal rokok sehingga belum mengalami kecanduan separah orang dewasa. Dengan naiknya harga rokok melalui cukai rokok, perokok remaja langsung mengurangi konsumsi rokoknya karena merasa tidak terlalu candu dengan rokok
Kebijakan menaikan harga rokok sudah terbukti mampu digunakan untuk mengurangi perokok remaja di beberapa Negara, misalnya di Kanada, kenaikan harga rokok melalui kenaikan cukai rokok telah mengurangi perokok remaja sebesar dua per tiga selama tahun 1980-an.

Otak manusia menyusut dalam 20 ribu tahun terakhir.


Ketika manusia modern begitu bangga dengan kecerdasannya, temuan para ahli menunjukan volume otak manusia yang hidup 20 ribu tahun lalu justru lebih besar. Tidak tanggung-tanggung, selisihnya hampir sebesar bola tenis. “dalam 20.000 tahun terakhir, volume rata-rata otak manusia menyusut dari 1.500 cm₃ menjadi 1.350₃. penyusutan ini terjadi pada pria maupun wanita, tidak peduli dari etnis manapun.”
Berbagai spekulasi dikembangkan para ahli untuk menjelaskan temuan yang cukup mengejutkan tersebut. Salah satunya terkait dengan peradaban masa itu yang termasuk dalam periode zaman batu tua.
Pada masa tersebut, aktivitas manusia purba mengalami peralihan cukup drastic dari yang semula tinggal di gua menjadi lebih banyak di luar ruangan. Diduga hawa yang lebih dingin dibanding di gua memicu terjadinya adaptasi fisiologi pada ukuran tengkorak manusia Teori lain mengatakan, perubahan itu terkait dengan perubahan pola makan. Dari yang semula hanya makan daging kuda atau rusa menjadi makan yang lebih mudah dikunyah. Jarang mengunyah menyebabkan rahang tidak tumbuh dan secara keseluruhan ukuran tengkorak mengecil.
Spekulasi berbeda dikembangkan oleh University of Missouri, yang mengaitkankannya dengan  kepadatan penduduk. Ketika populasi manusia dan kompleksitas hubungan dengan masyarakat meningkat, manusia tidak dituntut untuk terlalu cerdas sehingga volume otak cenderung menyusut.  Teori lain mengatakan “menyusutnya volume otak justru menunjukan bahwa manusia modern makin cerdas. Meski volume otaknya mengecil, otak manusia bias bekerja lebih efisien sehingga tak boros energy.”.  Namun teori terakhir ini tak mendapat dukungan dari para ahli.

Facebook Twitter RSS