Cara penulisan referensi tesis


      Penulisan tesis dilakukan dengan menggunakan metode Harvard. Referensi harus dicantumkan  pada setiap pertanyaan di dalam tesis yang bukan asli berasal dari penulis. Referensi harus dicantumkan pada:
1.    Setiap informasi dari sumber lain, baik yang berupa kuotasi langsung ataupun yang telah diparafrase aatau disintesis.
2.    Data, misalnya data demografi, dll
3.    Teori atau gagasan penulis lain.
4.    Gambar, bagan atau grafik yang berasal dari sumber lain.
Cara penulisan referensi dalam teks dapat dikelompokan sebagai berikut:
1.    Tulisan oleh satu penulis
          Contoh:
Sudiana (1996) mengekplorasi….
Menurut Sudiana (1996),…

2.    Tulisan oleh dua penulis
          Contoh:
Espino and Manderson (2000) dalam sudi di Filipina menemukan….
Studi di Filipina (Espino & Manderson, 2000)...

3.    Tulisan oleh lebih dari dua penulis
          Contoh:
Aikins et al. (1993) menyatakan…

4.    Institusi sebagai penulis
           Contoh:
Pertama kali dalam teks:
Departemen Kesehatan (depkes) (2002)…
Selanjutnya:
Depkes (2002)….

5.    Apabila terdapat dua atau lebih tulisan oleh penulis yang sama, dan merupakan sumber dari paragraph yang sama, bila….
Dipublikasikan pada tahun yang sama, maka ditambahan huruf kecil (a,b,c,…) Contoh:
Dua penelitian Agyepong di Manila menunjukan…(Agyepong 1992a,b)
Dipublikasikan pada tahun yang berbeda, maka dicantumkan tahun publikasinya.
Seperti:
Blogs (2007, 2009) dalam teorinya mengatakan…

6.    Apabila tedapat dua atau lebih referensi oleh dua penulis, maka dalam teks penulisannya dipisahkan oleh tanda tiik koma
Contoh:
(Espino & Manderson, 2000; Liowsky et al., 1992; Miguel et al., 1999; Mwenesi et al.,1995;Snow et al.,1992)
7.    Bila mensitasi suatu tulisan yang merupakan bagian dari suatu tulisan atau buku. Nama penulis bagian tersebut yang dicantumkan, dan bukan nama editor seluruh buku.
          Contoh:
Race, P. (1999) Why assass annovativly? In: S. Brown and A. Glasner, eds. Assasment matters in higher education. Bucking-ham: Open University, 57-70.
8.    Referensi sekunder
Hanya bila sumber aslinya tak dapat dicari
          White, seperti yang disitasi Black (2008), berpendapat bahwa…
9.    Bila tidak ada nama penulis, dapat digunakan istilah ‘anon’
Data sebelumnya menunjukan… (anon, 2009)
10. Bila mensitasi artikel Koran tanpa nama penulis, nama Koran dapat digunakan sebagai ganti dari “anon”
Kecurigaan bahwa adanya limbah mercury di Buyat…(Kompas, 2004)
11. Komunikasi pribadi
Dapat berbentuk surat, memo, dll. Contoh:
Sudiana (personal communication, October 12, 2007)
12. Cara mengutip bagian dari suatu teks (langsung atau kuotasi)
Kuotasi atau utipan langsung adalah mengutip suatu sumber dengan kata dan kalimat yan sama dengan aslinya. Setiap kutipan langsung harus didahului dengan dua tanda petik. Contoh:
          Seperti apa yang dikatakan Banner, “intuisi tidak sama dengan mistik karena intuisi hanya terjadi bila telah ada latar belakang pengetahuan yang dalam sebelumnya”(Banner, 1994)
Menguip langsung paragraph/kalimat suatu artikel lain tanpa menunjukan bahwa kalimat tersebut merupakan kutipan langsung atau kuotasi dapat dianggap sebagai plagiarism.
Sumber; dr. Madarina Julia, SpA, MPH

Facebook Twitter RSS